Minggu, 28 November 2010

Hanoman Duta

Pada kauuuooowww….secarik jiwa
Kau nan hampa di hamparan lara
Kau nan derita gulita tanpa wujud di ujung taman
Kau adik dikau jualah yang menyeret-nyeret harapan


Kau berselancarlah, berpesiarlah, kau berpeee…anulah
Sesuka maumu….asal jangan, asal yang ituuu…ndak’ jatuh dari matamu
Rangkai-rangkai saja perca-perca itulah, ya itu tawa canda
Kelak, kau tak perlu mengelak


Kelak, anak-anakmu kan mengerti dan percaya kisahmu
Perca-perca kisah tentang kasih, tentang he’ehmu
Kau nan tak lelah mengais-ngais kasih menimbunya disepetak otakmu
Kau nan tak lelah menceritakan bunga di Negeri yang busuk,harapanmu


Usai sudah kakinya menginjak-injak lapang dukamu
Usai sudah mereka dansa-dansi di lantai tangismu
Hampir usai suaranya berkidung berlagu di ruang dukamu
Puaskanlah puaskan nafsu kalian pada perawan kesabaranmu


Oh iya… simpan simpan dalam dipan ya?
Oh iya… pungut pungut dalam lumut ya?
Itu sih…perca-perca cinta agar mereka percaya
Agar anak-anak kita lihat, di Negeri munyuk ini masih ada Hanoman duta


Ada…? ada…?
Hanoman duta, penjemput suka cita kita
Hanoman duta, pembasmi anak-anak iblis
Hanoman duta, pembasmi tikus-tikus, dan curut-curut


Ada yah… InsyaAllah ada
Adalah… Puji Tuhan ada
Adalah… Puji Gusti ada
Adalah… Puji Hyang Widhi ada

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KALA ITU

Angin berdesir kala itu Aku tahu kau suka angin itu Semilir menerpa jilbab panjangmu itu Senyuman kecilmu tanda kau suka itu Aku ingin berta...