Sabtu, 20 November 2010

Si Gila ini...?

Ditulis oleh Edi siswoyo
Diunggah oleh Edi siswoyo

Pada dua jiwa yang malam ini saling memeluk
Menghanyut leburkan dua perasaan, diantara keduanya
Tak mengindahkan nyanyian malam, karena kidung nan merdu itu, ada diantara keduanya
Tak menginginkan kehampaan, karena kehamparan kasih itu, ada diantara keduanya

Pada dua jiwa yang berseteru, beberapa waktu lagi hari kan kemarin
Beberapa waktu lagi bahaknya akan jadi bahak kemarin
Beberapa waktu lagi tangisnya akan jadi tangis kemarin
Beberapa waktu lagi sukanya akan jadi suka kemarin

Beberapa waktu lagi dukanya akan jadi duka kemarin
Beberapa waktu lagi serapahmu akan jadi penyesalan kemarin
Beberapa waktu lagi pekertimu akan jadi kebahagiaan kemarin
Kita membangun hari ini, untuk penyesalan atas dosa kita kemarin
Kita membangun hari ini, untuk kebahagiaan atas kebajikan kita kemarin

Demi negeri sejati, Al-baldatun fiil Akhirat...
Restui jiwa kami yang kering pada restu-Mu
Agar aku dan kekasihku tetap saling berpeluk disamping-Mu
Agar aku dan kekasihnya tertidur diantara sungai-Mu

Gila atau apa...Wahai kekasihku? yang terus menggali pekerti
Melucuti semua keinginan ragawi pada sumur duniawi yang membuat kita senantiasa haus
Menari di kuburan yang subur akan wanginya bunga-bunga kasih
Gila atau apa...kaun yang meminjam hatiku?tapi tak pernah memilikinya

Kekasih jiwaku yang saling gila dan digilakan
Semoga cinta dan keraguan tak saling bersinggung pada hatimu
Kekasih jiwaku yang saling hilang dan dihilangkan
Semoga tangan-tangan cinta yang bercahaya, senantiasa membederangkan

Wahai kekasihku yang mendambakan pengungkapan dalam duka pun nestapa
Kebenaran hati ini mutlak bak sinar pagi yang menelanjangi mata kita
Atau akan kupanggul salib cinta ini menghadapmu
Agar alam menyaksikan, bumi merestui, dan kau kekasihku yang hanya hidup pada rindangnya kalbuku, akan berlari mencari-cariku, dengan langkah-langkah kehilanganya, seperti sungai yang mencari-cari lautan.

Kerinduan yang selalu kusampaikan via angin malam
Seusai bayangmu menghilang, membalik kearah sang bintang
Kuangankan angin belaka pulalah yang akan mengusap tangismu
Perasaanku belaka, kerinduanku belaka, dan bibir malam yang hayat seperti ruhnya
kan jadi saksi bahwa :

Senyumu nan merona, tak kau ambil sendiri, akulah si gila, si penyungging senyumu
Tatapanmu nan khidmat, tak kau ramu sendiri, akulah si titik kecil tumpuan tatapmu
Tidurmu nan lelap, tak pada tilamu sendiri,akulah kidung pengantar tidurmu
Kini katakan padaku, bagaimana kau dapat memisahkan dirimu dari diriku?
Si Gila ini...?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KALA ITU

Angin berdesir kala itu Aku tahu kau suka angin itu Semilir menerpa jilbab panjangmu itu Senyuman kecilmu tanda kau suka itu Aku ingin berta...