Kamis, 11 November 2010

The Word Of Wong Kenthir (Luar Sana Style) feat CINTA


Ditulis oleh Edi Siswoyo

Diunggah oleh Edi Siswoyo


Selamat untuk pengantin-pengantin yang tak berhenti,
Sampai malam melahap habis Ruhnya,gulita, gelap dan mengkhawatirkan,
Malam...malam...tak bosan-bosanya engkau menjaga marwahmu yang gulita
Meski jangkrik dan kroni-kroninya terus-terusan menyindir dengan lelaguan
"pengecut ko...pengecut...pengecut ko...pengecut..."
dan coro-coro serta Bapak belalang menampar dengan kasidahnya
"Lho...ko..Ngoyo...Lho...ko..Ngoyo..."


Malam...malam wong kenthir...
Kelaut saja yuuukkk....Berjanji didepanya...
Kita Ijab qobulkan Janji kesetiaan...
Penghulunya siapa...?Penghulunya angin laut,
Saksinya siapa...?Saksinya nyiur laut,
Maharnya sebutir pasir...kalo kurang, semua pasir yang menghambur dipinggir pantai akan aku jadikan maharnya
Walinya siapa...?ya Pak lautlah...

Walaupun dia sudah tua...
Mukanya penuh kutil...
dan sering ngambek-nagambek..ngambek terus...
karena kita isseeeeennngg...menggaruk-garuk isi perutnya
Kita kurang kerjaan...menggangu tidurnya...

Tapi laut tetaplah ayah kita...yang dulu memingit kita dari dukacita
Kita dibesarkanya dan menjadi anak-anak penghalau gelombang
Kita yang dulu terlahir purba, kini kita menjadi temanten dihadapanya
Di katakan Sah...dan dijawab Sah...dan kita akan menjaganya

Malam...malam wong kenthir...
Memperhatikan anak-anak iblis bermain kelereng dipuncak gunung
Tak berhenti-henti pamer...Matanya yang merah,gemuruh teriakanya yang keras
Tak pernah tidur...Dasar anak iblis...mencuri,membunuh, memperkosa, menipu,
Tinggal mimpi pun diambil tak disisakanya

Kala....Manusia terlelap...
Jiwa-jiwa yang begitu besar...pada sebotol kaca raga...
Hancuuurrrr....Guuuugguuuurrr....
Nyawa-nyawa penghuni raga...dipungut-pungut bagai panen nyawa berguguran
Ibliiiiiissss...Ibliiiiiissss...Ibliiiiiissss...

Inilah kata orang gila...
Wahai sahabatku dalam dalam tumpukan sampah dan 1 unit notebook
Walaupun aku don't understand aku selalu menunggu datangmu
Datangnya jiwamu keluar dari tumpukan sampah
Jiwa yang berkisah terlalu gemilang, membuat mataku berkaca-kaca,berkaca

Inilah kata orang gila...
Aku juga menyiapkan pesta pora, tarian, nyanyian dan beberapa puji-pujian yang kugubah hanya untukmu
Menyambut jiwamu yang gulita keluar dari kilauan cahaya LCD Screen notebookmu
Kata-katamu jadi sampah, setelah semua pesta pora berakhir, kau dan akupun akn berjalan keneraka bersama

Kini duuuaaaa....sahabatku yang sejati muksaaaaaaaaaaa lenyap dihisap bumi
Kini aku yakin, kesejatian, keabadian, hanya milik Sang Hyang Gusti Allah
Aku dihujaaaat...kau dicuri maut dari gandengan tanganku
Akuuuu....hadir sebagai sahabat akhlakmu, yang sendiri, gagap, dan menangisi jiwamu

Inilah kata wong kenthir...
Hanya wong kenthir....yang bisa menemukan syurga di setiap sudut kehidupan
Kalau dirasa-rasa, dirasa nikmat yang ada di coro dan ribs sama saja...
Anggur diselokan pun sama wanginya dengan whyne prancis...
Lho...Lho...Jangan muntah-muntah...muntahkan saja semua masalahmu didepan Tuhan seperti wong kenthir...
Yang setiap hari bertegur, berbicara, dan kadang mencium dan dicium Tuhan...

Lho...lho...Saya ini Pelawak, Penulis, Jenderal diktator, Pahlawan yang salah pakai daleman, yang didadanya ada huruf gede tersablon rapi simetris (S), Saya kan wong khentir, jangan bingung.
Lho...Lho...Jangan bingung namanya juga wong khentir, jadi bisa saja kadang jadi artis, politisi, sastrawan, karyawan biasa, copet,Siapa yang lagi gila...

Sini Kubisikan...Makanya jangan heran kalo sekali waktu anda melihat saya :

sedang berooooraaasiii...
sedang ndagel...
sedang memirit-mirit kumis...
sedang menolong orang melawan curut-curut...



Makanya jangan bingung kalo kadang anda melihat saya :

sedang bersajaak...
sedang berakting...
sedang memijit-mijit tombol-tombol komputer...
sedang menginterogasi koruptor...
sedang dikeroyok ramai - ramai dipasar pagi...
atau kadang maaf sedang masturbasi sebelum tidur...


Kalau saya sedang Haha...Hihi...ikut ya...?
Karena kesedihan saya hanya ada diatas ranjang sebuah altar tempatku melakukan ritual-ritual aneh
Tapi guneman, dan dagelan, selalu saya pentaskan tiap hari...agar anda bisa haha...hihi
Sekedar melupakan sesaat beban anda untuk membayar utang kontrakan anda, atau mengusir jauh-jauh teriakan "diiiiiiittt....kriiiidiiitt..."
Sekaranglah saatnya Haha...Hihi...ikut ya...?


Dan inilah airmatanya wong khentir...

"Turut berduka cita untuk sayur mayur&buah lokal...karena asem jawa pun made in negeri sebelah"
"Turut berduka cita untuk garam&terasi lokal...karena itu pun made in negeri sebelah"
"Turut berduka cita untuk yang cantik dan yang rupawan produk lokal...karena idolanya anak muda sekarang kbanyakan yang sipit-sipit gimana gitu, sama yang blonde-blonde gimana gitu..."

"Tidak ada adat menyentuh dan mencium...tapi lebih enak menyentuh dan mencium versi luar sana,menyentuhnya lebih mak heeeeemmmm....ciumanya lebih eeeeemmmmmuuuuaaacchhh..."
"Orang bijak dinegeri ini banyak benget...tapi otaknya dikendalikan dari luar sana"
"Orang luar biasa juga banyak lahir dinegeri ini...tapi otaknya dibeli oleh negeri luar sana"
"Species orang pinter tapi keblinger banyak dinegeri ini...tapi species orang pinter dan bener juga sangat tidak banyak"

"Selama....kita haaaaa...haaaaa....hiiiiiii....hiiiiiii...."dengan luarsanastyle, kita tanpa sadar sedang membuang suara gemrincing gelang kaki panri remo, warna-warni topeng cirebon, lemah gemulai tarian serimpi, kecak, jaipong, dan lirikan khas tarian pendhet, dan indahnya gubahan dan lelanggam macophat tak dapat lagi kita nikmati.

***
Sebelum kesedihan dan malam ini berkahir akan kusampaikan beberapa bait tentang sesuatu yang paling enak walaupun sering diulang-ulang, digalang-galang, menggalang-galang, melukis hati yang sempit menjadi galangan, lapangan yang luas, cukup untuk menampung kegilaan kita pada apa yang disebut, dan saya tulis sebagai CINTA :

"CINTA"

Hilang...tlah...hilang...
Satu dari mata...mata...saya yang bergerak kanan kiri...
Memanggil-manggil pada penyudahan rindu yang angkara
Walau tak disebutkan, tapi tolong sedikit, saja sedikit lagi bibirku menyentuh bibirmu

Kau...kau..adalah kata terakhir dari sajaku yang kutulis pada embun-embun yang menempel pada kaca yang hampir hilang dijilat lidah-lidah sang surya...yang sudah menarik-narik mimpi-mimpi yang diimpi-impikan, mecabutnya dari kotak sekotak,otaku...
Kita dibajak dan menjelang ajal dengan perasaan yang sama
Kau dan aku akan kembali menyatu dalam taman-taman yang hayat, yang cinta tak dipermalukan diatasnya

Namamu dan namaku terukir pada pualam abadi dan kau bukan lagi orang asing bagi jiwaku pun jiwamu
Kelaparan jiwa kita pada kasih, membawa kita menatap kubah kuil emas cinta kt yang mungil
Berjanjilah seperti malam yang senantiasa menjaga marwah gelapnya
Rantai-rantai yang menjerat kita terbuat dari nafas, sukar diputuskan
Setengahnya adalah nyawaku pun nyawamu sehela saja hilang,kitapun sama
Hanya detik-detik ketulusan saja yang akan mempertahan

Ataouw....Ataouuuuw....Ataouuuuw....
Yang kuat berkehendak,yang lebih dari yang kuat bertindak
Mencabut hasrat hidupku, menjemput dengan mautNya
Tugas kita memberikanya dengan lentur, tulus, ikhlas

Maafkan daku kawan jiwaku, yang membuatmu bosan menunggu
Maafkan, kenanglah jiwaku yang pernah menawan hidupmu
Maafkan, dulu kau bujuk kelopak mataku untuk berjaga, sekarang bujuklah sekali lagi untuk terlelap
Maafkan, citra ini mendahului mimpi,malam ini kau dan aku, kekasih dari 2 mata dan 2 tanah


Bunbung melambung tanpa sayap mengepak-ngepak
Kutinggalkan rumahmu, kupamit sebagai tamu
Saatnya kutemui perjamuan abadi, jamuan rindu dari kekasih yang abadi
Kawan,kekasihku,dan saudaraku, yang terhormat kenanglah kemalagan seperti madu manis, dan kenang pula kebahgiaan seperti racun hati, Pandanglah semuanya dari 2 sisi, pandanglah kau akan mengerti perbedaan, karena hidup diramu oleh berbagai macam hal, bukan satu bahan dominan.


Disadur Penuh dari Laman Otak yang terkontaminasi virus Gibranisme, Rendraisme, Sudjiwotedjoisme, Jancukisme

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KALA ITU

Angin berdesir kala itu Aku tahu kau suka angin itu Semilir menerpa jilbab panjangmu itu Senyuman kecilmu tanda kau suka itu Aku ingin berta...