Minggu, 28 November 2010

Hanoman Duta

Pada kauuuooowww….secarik jiwa
Kau nan hampa di hamparan lara
Kau nan derita gulita tanpa wujud di ujung taman
Kau adik dikau jualah yang menyeret-nyeret harapan


Kau berselancarlah, berpesiarlah, kau berpeee…anulah
Sesuka maumu….asal jangan, asal yang ituuu…ndak’ jatuh dari matamu
Rangkai-rangkai saja perca-perca itulah, ya itu tawa canda
Kelak, kau tak perlu mengelak


Kelak, anak-anakmu kan mengerti dan percaya kisahmu
Perca-perca kisah tentang kasih, tentang he’ehmu
Kau nan tak lelah mengais-ngais kasih menimbunya disepetak otakmu
Kau nan tak lelah menceritakan bunga di Negeri yang busuk,harapanmu


Usai sudah kakinya menginjak-injak lapang dukamu
Usai sudah mereka dansa-dansi di lantai tangismu
Hampir usai suaranya berkidung berlagu di ruang dukamu
Puaskanlah puaskan nafsu kalian pada perawan kesabaranmu


Oh iya… simpan simpan dalam dipan ya?
Oh iya… pungut pungut dalam lumut ya?
Itu sih…perca-perca cinta agar mereka percaya
Agar anak-anak kita lihat, di Negeri munyuk ini masih ada Hanoman duta


Ada…? ada…?
Hanoman duta, penjemput suka cita kita
Hanoman duta, pembasmi anak-anak iblis
Hanoman duta, pembasmi tikus-tikus, dan curut-curut


Ada yah… InsyaAllah ada
Adalah… Puji Tuhan ada
Adalah… Puji Gusti ada
Adalah… Puji Hyang Widhi ada

Sabtu, 27 November 2010

AKU KOCAR-KACIR

Ditulis oleh Edi Siswoyo
Diunggah oleh Edi Siswoyo

Hedeuh...Hedeuh...Hedeuh...kasus...kasus...banyak banget kasus...macem-macem,yang bencanalah, rekening jenderalah yang konon katanya bunting, bank bermasalah-lah,(kasusnya ga ada endingnya gan...) kalo artis jangan ditanya, video pornodisebar-sebar, adegan kekerasan dijadikan aset, perceraian dan saling buka aib' jadi makanan sehari-hari di infotaiment,aib' tidak dijaga komalah digembar-gemborkan...

Saya ndak' mau mengupas secara tajam setajam silet, semua kebodohan dan keculasan diatas, saya mau membahas pertemuan saya dengan mas yogi purnomo temen saya,pertemuan ini spesial dan asyik makanya saya tulis, walaupun tak sespesial pertemuanya Bima dan Tuhan dalam lakon Dewa Ruci, dimana Tuhan meretas tubuh Bima,sama seperti zaman wali konsep "Manunggaling Kawulo Gusti" Syekh siti djenar yang disalah artikan, Bahwa bukan itu pengakuan jasadi manusia sebagai Tuhan, melainkan Tuhan itu ada dalam hati kita masing-masing, barang siapa menjaga hatinya itu berarti dia menjaga Tuhan.

tak seperti biasanya muka mas yogi lesuuuu....bgttt, lah biasanya tiap ketemu memang ga' seperti ini maca'mania,biasanya ceria dansa-dansi, bercanda-bercandi, asyik banget kalo sudah kumat..., maklum Yogi Purnomo kan nama diKTP, tapi kalo malem sudah manglih rupo ya dipanggil yeni atouw bunga.

Menilik gelagat beliau yang kaya gini saya jadi orang pertama yang penasaran plus kecewa, ga dapet hiburan gratis kalo kaya gini...,akhirnya saya bertanya "Mba Yenniii...kenapa siihh..ko manyun gitu..?"

Tidak dijawab yang bersangkutan malah melirik saya dengan sorot mata yang tajam nan sarat makna, sayangnya saya tidak mampu menangkap mengungkap maknanya, kemudian dia bertungkas"sakiiiiittt...mas sakiiiitt..." sambil meremas bajunya seolah sedang meremah hatinya pula.

"lah iya sakit kenapa...?cerita toooh..."jawab saya sambil menggamit pundaknya, sungguh tak kusangka dan kuduga tangan saya malah ditepis dengan gemulainya"jangan mas..lepaskan..lepaskaaann..."teriakanya dengan kelembutanya.

"hedeuh...hedeuh...hedeuh...trus saya harus gimana yenni yang cantik.."
rayu saya "wooooiiiii....jangan panggil yenniiii...nama saya yogi camkan itu" jawabnya dengan garang khas yogi purnomo bener.., saya sampai kaget pisang goreng yang nyaris masuk mulut, saya lempar jauh-jauh, padahal saya lebih suka gaya kegadis-gadisanya,menurut saya itu lebih baik daripada gaya kegayus-gayusan,.

Setelah beberapa menit berselang dan sedikit rayuan gombal, rayuan tipe imajiner ini yang tidak sadar paling kita sukai(berpura-pura tidak suka padahal suka),akhirnya mas yogi yo mbak yenni yo mbak bunga bercerita bahwa semua asetnya ludes,"Aku kocar-kacir mas...icik-icik, make up,highheels, ludes...des...des...kemarin saya dikejar SATPOL-PP, udah kepepet maju kena mundur kena kaya film warkop DKI...terpaksa banting kanan nyemplung kekali..." ujarnya.

"Oalah...hahahaha... gitu toh saya fikir lagi mikirin saudara-saudara kita di wasior, mentawai, dan merapi kaya Pak Beye...hedeuh...hedeuh...yenniii...yenii..."lagi asyik haha hihi...,mas yogi langsung mabil ancang-ancang gaya Tukul arwana, dan menghardik saya"PUAS..PUAS...!!!sudah dibilang nama saya yogi...bukan yennii...YOGI..YOGI..Yengki, Oscar, Golf, India sami sareng Y.O.G.I"

Ya begitulah benda-benda seperti icik-icik dan sebagainya menjadi sangat berharga bahkan keramat untuk orang-orang seperti mas yogi,dalam istilah jawa disebut "pengajen" sapu pengais seperak rupiah dari kekonyolan dan caci maki, demi untuk bertahan hidup benda-benda sepele dianggap sebagai senjata ampuh, seperti Pak tani dan cangkulnya, Tukang gorengan dengan penggorenganya, Tukang daging dengan pisaunya, Tukang ojeg dengan motornya, bahkan pengutil dan tanganya, itu semuanya adalah 2 hal yang tidak dapat dipisahkan, bersinergi dan tak dapat dipecahkan.

Marilah kita hargai benda dan makhluk hidup sesepele apapun, yang kadang kita tidak sadar dari benda itulah kita bisa mendapatkan 3 piring nasi, seporsi spagheti, 2 bungkus nasipecel, 1 botol air mineral, dan bahkan menghantarkan diri kita anak kita, cucu kita, samapi memakai baju toga strata 1 (S1), Terima kasih.

Cerita diatas adala imajiner belaka, mohon maaf apabila nama atau kejadian yang sama.

Rabu, 24 November 2010

Wahai Ukhti…Kekasihku…Ketahuilah...

Ditulis oleh Edi Siswoyo
Diunggah oleh Edi Siswoyo


Kala ucapan ungkapan kerinduanmu mewujud sedu tangis
Ketahuilah wahai ukhti…aku pun menangis untuk rindumu yang tak kufahami
Jika suatu saat tangan ini akan menyapu mengusap duka lara
Ketahuilah wahai ukhti…hanya tangan ini saja yang kan mengusap dukamu nan lara

Kala tak ada sesuatupun yang mampu mengganti ruang hati nan merindu
Ketahuilah wahai ukhti…ayat-ayat cintamu kugurat-guratkan pada hayatnya hatiku
Jika suatu saat kau menjadi tidak mengerti harus kesiapa kau tuturkan gundahmu
Ketahuilah wahai ukhti…hanya pada lembar-lembar hatiku jualah yang mampu menerima Alif sampai Ya keresahanmu.

Kala angin utara pun tak mau menerima pesan sedih pedihmu
Ketahuilah wahai ukhti…pada lautan hatiku saja sedihmu kan kutampung
Jika suatu saat kau tak faham sangat pada siapa kau bumi dimana kau berpijak dan memandang
Ketahuilah wahai ukhti…kepadakulah kau akan kembali memeluk dalam, erat, dan hangat

Wahai ukhti…kekasihku…ketahuilah…
Aku tak tahu-menahu kapan hatimu kan berucap “Aku bahagia…”
Yang ku mengerti bahwa kau pun tak rela lembaran hatiku ini terisi selainmu
Karena, ucapan hatimu adalah palung nan paling kebenaran bukan mulutmu

Wahai ukhti…kekasihku…ketahuilah…
Suatu saat aku tak hanya akan meminjam hatimu, aku pun akan memilikinya
Jikalaw taman gelap tak gemerlap, berpendarlah sinarmu disana
Artikan apa…?tanyakan bagaimana? aku yang hanya hidup dari cintamu jua

Wahai ukhti…kekasihku…ketahuilah…
Suatu saat aku akan menikahimu, menikahi jiwa, raga, aqidah dan akhlakmu
Kala itu kaulah gerangan yang akan melucuti pekertiku pula mengikuti aku imammu
Kala itu ijab qobhul yang sesungguhnya terjadi, tut wuri pada fardhu-Nya dalam sighot taklik

Wahai ukhti…kekasihku…ketahuilah…
Setelah semua kepedihan yang membuat kita tak berdaya berlalu
Kau lah satu-satunya jiwa yang tak berhenti bertasbih…”Aku hidup untuk suamiku, imamku…”
Kau lah satu-satunya Mihrab Suci yang menghalangi halauan mataku dari selainmu

Wahai dikau kekasihku… dunyaa waa alakhiraat-ku, kesucian yang teramat berharga
Wahai dikau istriku… ibu keduaku, jangan menangis lagi, kaulah akhir hidupku nan kembara
Wahai ukhti…kekasihku… Wahai ukhti…kekasihku…
Jagalah Marwahku pun dirimu, karena mawar itu hanya akan tumbuh, mekar, layu, dan mewangi karena kita saja…

Wahai dikau ukhti, kekasihku, istriku, aku akan berdebar berbinar berkaca dan mengaca saat kau bertungkas “Yaa…abhi…debaran jantungku…bunga mawarku…teruslah hidup untukku…Jagalah aku…Jadilah imamku…”.

Sabtu, 20 November 2010

Si Gila ini...?

Ditulis oleh Edi siswoyo
Diunggah oleh Edi siswoyo

Pada dua jiwa yang malam ini saling memeluk
Menghanyut leburkan dua perasaan, diantara keduanya
Tak mengindahkan nyanyian malam, karena kidung nan merdu itu, ada diantara keduanya
Tak menginginkan kehampaan, karena kehamparan kasih itu, ada diantara keduanya

Pada dua jiwa yang berseteru, beberapa waktu lagi hari kan kemarin
Beberapa waktu lagi bahaknya akan jadi bahak kemarin
Beberapa waktu lagi tangisnya akan jadi tangis kemarin
Beberapa waktu lagi sukanya akan jadi suka kemarin

Beberapa waktu lagi dukanya akan jadi duka kemarin
Beberapa waktu lagi serapahmu akan jadi penyesalan kemarin
Beberapa waktu lagi pekertimu akan jadi kebahagiaan kemarin
Kita membangun hari ini, untuk penyesalan atas dosa kita kemarin
Kita membangun hari ini, untuk kebahagiaan atas kebajikan kita kemarin

Demi negeri sejati, Al-baldatun fiil Akhirat...
Restui jiwa kami yang kering pada restu-Mu
Agar aku dan kekasihku tetap saling berpeluk disamping-Mu
Agar aku dan kekasihnya tertidur diantara sungai-Mu

Gila atau apa...Wahai kekasihku? yang terus menggali pekerti
Melucuti semua keinginan ragawi pada sumur duniawi yang membuat kita senantiasa haus
Menari di kuburan yang subur akan wanginya bunga-bunga kasih
Gila atau apa...kaun yang meminjam hatiku?tapi tak pernah memilikinya

Kekasih jiwaku yang saling gila dan digilakan
Semoga cinta dan keraguan tak saling bersinggung pada hatimu
Kekasih jiwaku yang saling hilang dan dihilangkan
Semoga tangan-tangan cinta yang bercahaya, senantiasa membederangkan

Wahai kekasihku yang mendambakan pengungkapan dalam duka pun nestapa
Kebenaran hati ini mutlak bak sinar pagi yang menelanjangi mata kita
Atau akan kupanggul salib cinta ini menghadapmu
Agar alam menyaksikan, bumi merestui, dan kau kekasihku yang hanya hidup pada rindangnya kalbuku, akan berlari mencari-cariku, dengan langkah-langkah kehilanganya, seperti sungai yang mencari-cari lautan.

Kerinduan yang selalu kusampaikan via angin malam
Seusai bayangmu menghilang, membalik kearah sang bintang
Kuangankan angin belaka pulalah yang akan mengusap tangismu
Perasaanku belaka, kerinduanku belaka, dan bibir malam yang hayat seperti ruhnya
kan jadi saksi bahwa :

Senyumu nan merona, tak kau ambil sendiri, akulah si gila, si penyungging senyumu
Tatapanmu nan khidmat, tak kau ramu sendiri, akulah si titik kecil tumpuan tatapmu
Tidurmu nan lelap, tak pada tilamu sendiri,akulah kidung pengantar tidurmu
Kini katakan padaku, bagaimana kau dapat memisahkan dirimu dari diriku?
Si Gila ini...?

Jumat, 19 November 2010

Customer Service


Ditulis oleh Edi Siswoyo
Diunggah oleh Edi Siswoyo

Asaalaamuallaikum,Salam sejahtera, Bapak-bapak, Ibu-ibu, dan Sahabat-sahabatku semua sahabat dalam akidah & akhlak, dan sahabat nan bak laron mencari terang dalam sebatang obor lilin harapan, sedulur-sedulurku semua termasuk sedulur papat limo pancer semoga dalam kesehatan dan ketenangan yang tak terhingga bak danau biru dimalam yang mawulan dan gemintang.

Kali ini saya ingin berbagi sedikit tentang yahhh...sebuah hal jamak,tentang nilai keegoisan manusia,yang kadang tanpa sadar penginya diusap terus. Bagaimana kita menjadi Customer Service untuk Tuhan, dan sesama manusia, Bagaimana kita akan melayani dan dilayani Tuhan & manusia dengan ikhlas dan rendah hati,ini mungkin hanya analogi kecil,sahabat-sahabat bebas beranalog sesuai kemampuan pemikiran masing-masing, yawis...delengna bae yuhhh langsung kayangapa...kacaritane.

Eh...ketemu lagi Bapak-bapak yaa..., ibu-ibu, ade-adek,semua iyaaa..yang ada disini..."tolong ya...minta bantuan ya...bantunya gini,bim sala bim..dadi apa prookk...prookk...prookk...gitu ya bareng-bareng ya..., saya mengambil celotehan khas ngapak Master Tarno (Sama kaya saya heuheuheu...maklumlah satu species dan ras Ngapaker's PORTUGAL/Purwokerto - Tegal, Nyilih ya pak tarno...heuheuheu...

Dalam setiap penampilanya Classic Magician Ngapak, Alumnus acara pencarian bakat magician salah satu setasiun televisi swasta, yang satu ini selalu minta bantuan pada hadirin, padahal tanpa minta bantuan dari hadirin pun saya bisa asumsikan Sang Master bisa melakukan atraksi sulapnya, tanpa kendala.

Biasanya hadirin akan tertawa "geerrrrr....berjama'ah", kalau Sang Master sudah mengeluarkan celotehan yang satu itu, dan itulah titik jual atau trademarknya Master Tarno selain dengan dialek khas ngapaknya, tapi yang saya tangkap selain "haha...hihi..." adalah, bahwa ada nilai pekerti luhur tentang kerendahan hati, disela-sela banyolan Sang Master, bahwasanya semua tindak-tanduk kita,tak selalu berhasil bila tanpa bantuan dari orang lain, sebagai kodrati kita manusia (makhluk sosial), termasuk campur tangan Tuhan.

Memang keyakinan manusia berbeda-beda dalam melakukan tindakan.

Pertama, ada segolongan manusia yang sangat yakin bahwa semua hal yang dilakukanya akan selalu berhasil tanpa campur tangan siapapun.

Kedua, ada juga manusia yang tak pernah habis rasa ketidakpercaya dirianya, dan setiap melakukan tindakan apapun pribadi seperti ini selalu membutuhkan bantuan, paling tidak dia membutuhkan pendamping/mentor dalam setiap tindakan.

Ketiga, adalah manusia yang memang sadar betul akan kemampuanya, sehingga dia mampu mengestimasikan resiko terkecil dan terbesarnya, gagal dan berhasilnya, tetapi dia tetap rendah diri dan memohon bantuan baik kepada sesama manusia ataupun Tuhan.

Nah... enyong lebih cenderung suka pribadi yang ketiga, hitam ataupun putih dari apa yang dilakukan adalah sebuah resiko yang harus kita hadapi, Toh...dari kegagalan kita Tuhan memberikan kita hadiah kesempatan.

Tapi hendaknya kita sebagai manusia tidak perlu congkak/takkabur dengan keberhasilan yang sudah kita raih, dan kita juga tidak boleh selalu bergantung dengan orang lain,kita harus yakin dengan diri kita sendiri, dan tidak melupakan kita adalah makhluk yang terbatas dan dari keterbatasan itulah kita harus belajar untuk memahami kurang dan lebihnya kita, dan saling mengaca.

Terlepas bahwa selalu ada 2 unsur kehidupan, 2 hal yang bertentangan tapi itulah soko guru kehidupan, ada hitam dan putih, ada hujan dan panas, ada pelayan dan ada yang dilayani.

Kita tak mungkin selamanya jadi Customer service/pelayan, dan kita juga tidak bisa menjadi pribadi yang harus selalu dilayani...dilayani...dilayani, dimanjakan...dimanjakan...dimanjakan, apa jadinya kalo yang model kaya gini hidup di hutan belantara sendirian pada siapakah dia akan memohon pertolongan, kecuali pada Tuhan dan dirinya sendiri.

Dengan tidak melupakan Tuhan marilah kita lakukan semuanya dengan ikhlas, melayani dengan iklas dan menerima pelayanan dengan ikhlas,dan selalu yakinlah bahwa ketenangan hidup hanya akan kita dapat apabila kita mulai jujur pada diri kita sendiri.

Terima kasih Bapak-bapak, ibu-ibu,adek-adek ya....iyaaaa...terima kasih yaaa...

Kamis, 18 November 2010

Guru Oh...Guru...


Ditulis oleh Edi siswoyo
Diunggah oleh Edi siswoyo

"Sepanjang kita masih terus begini...
Tak kan pernah ada damai bersenandung"


Dalam waktu yang amat singkat sekali saya benar-benar sangat ditampar oleh sepenggal lirik lagu "Ku cari jalan terbaik" karya Alm. Abang Panche Pondaagh.

Lirik singkat itu benar-benar mak pecuncu... tanpa kulonuwun menjadi guru untuk saya. Meski saya tahu ini wajar bahwa pada saat-saat tertentu kadang Tuhan meminjam raga siapapun untuk menjelma menjadi sosok guru untuk kita.

Kita tak pernah tahu kadang Tukang Pulung, Tukang bubur, Tukang cukur, bahkan copet atau jambret, dari sinden sampai presiden, bahkan seorang anak punk yang sering kita olok-olok jorok-jorok pun bisa menjelma menjadi sosok guru untuk kita.

Bahkan anak kecil yang masih polos tomo dan pemikiranya masih belum matang, memaksa kita untuk berkata "ya" dan "He'eh", kadang benar-benar menampar kita dengan sekelumit kata-katanya yang kadang sdikit nyleneh bisa merubah cara hidup kita dan bagaimana kita memandang masalah dari sudut yang berbeda.

Nah, siang kemarin setelah mangan awan (awan ko dimakan...?) alias makan siang bin lunch, saya mampir disebuah kedai pengisian ulang pulsa/voucher reload langganan,saya beri nama kedai ini "S3" bukan karena yang empunya lulus cumlaude S3, tapi karena setiap saya datang pasti langsung dikasih Senyum, Salam, & Sapa.

Tapi, siang itu saya bukan cuma sekedar S3 dan ngisi pulsa yang saya dapet, tapi, saya mendapat bonus kejadian yang asyik sekali, tentu bukan cipika-cipiki dari anaknya si engkoh yang cantik-cantik,karena si engkoh hari ini sedang jaga sendirian, dengan santai dan mengusap-usap kacamatanya, yang empunya kedai sedang asyik berseloroh berdendang :

"Sepanjang kita masih terus begini...
Tak kan pernah ada damai bersenandung"


Dalam waktu yang cukup singakt itu lirik lagu itu seperti langsung meretas ke sedulur papat lima pancer saya (hati nurani), fikiran saya benar langsung memfolderkan dan menerjemahkan lirik diatas, bener-bener dibolak-bali utek saya,.

Bagaimana tidak, saya langsung mengimplementasikan lirik itu kepada diri sendiri, sepanjang saya masih hitung-hitungan dalam mencintai seseorang, cemburuanlah, curigaanlah, aku cinta kamu karena A-Z, kamu tuh ini dan itu, saya yakin hubungan itu akan terasa monoton dan menjemukan.

Kemudian, saya mengimplementasikan lirik diatas dengan nasib Negeri kita, selama penguasanya masih gitu-gitu aja(mementingkan politik pencitraan), tidak jujur, tebang pilih dalam penanganan & penegakan hukum, dan setengah hati dalam memperjuangkan bangsa, dan niscaya Negeri kita ini akan mengalami stagnan,atau bahkan kemunduran, dan akan monoton sulit untuk bisa bergerak maju sedikit pun.

***
Setahun yang lalu saya mengalami brokenheart atouw dalam bahasa portugal tempat saya berasal disebut ati bodol, jamaklah saya jadi sering curhat dengan Pak Slamet security ditempat saya bekerja, alih-alih pengin curhat lagi eh ternyata Pak slamet yang kadang-kadang tidak selamet ternyata off/libur, akhirnya saya termenung saja di gardu pos satpam.

Sedang tidak asyik merenung meratapi nasibeng badan pada waktu itu, Mang Sutisna a.k.a Entis (pemulung & tunawisma yang biasa beroperasi dikomplek perkantoran saya)langsung ngagetin dan bikin buyar kekhusyukan saya.

Sambil terkekeh-kekeh seperti tahu ikhwal kesedihan saya, dia langsung bertanya "kenapa kamu sedih...?putus cinta...heeh Allah mengambil itu untuk mengganti," lawong saya yang ga punya rumah, keluarga, dan kurang segalanya tetap berbahagia ko kamu yang satu derajat lebih mulia dari saya sedih terus...?

Oke yes...lagu yang cocok untuk kamu kayanya "Suratan" karya Bang Haji Oma Irama.
Teeerrrrrlllllaaalllluuuu...menirukan gaya Bang Haji...

Dengan rasa sedikit lega saya mendengarkan Mang Entis berdendang, dan saya sampai sekarang masih mengingat beberapa liriknya yang benar-benar membuat otak saya terkuak :

"Apa pun bentuk musibah yang terjadi di dunia
Tidak akan didatangkan
Tanpa suatu alasan
Tentang musibah yang datang mungkin hanyalah cobaan
Atau mungkin peringatan
Semoga bukan hukuman
Namun apa pun juga alasan
Bersabarlah dan tingkatkan iman

Tetapkanlah langkah, lapangkanlah dada
Mantapkanlah arah di dalam aqidah"


Menilik semua pemaparan diatas kadang keyakinan tidak selalu datang dari motivator ulung, tapi siapapun dapat Tuhan jadikan kunci untuk membukakan tabir hati kita yang tertutup rapat,siapa sangka seorang pemulung bisa bener-bener merogoh nurani kita, dan membuat seperti sedang menyaksikan orang suci sedang meruwat kita.

Sama seperti halnya cinta guru pun datang tanpa diduga-duga, siapapun bisa menjadi guru kita, Tuhan kadang menitis semaunya Dia,untuk memberikan kita peringatan, untuk melucuti pekerti kita dan memaksa kita untuk...BERKACA.

Guru tak berhenti dan ada pada saat kita bersekolah saja, tapi Allah akan terus mengirimkan guru untuk kita, dengan caraNya yang kadang tidak kita fahami,Gurupun akan berguru pada guru yang hayat yang akan kita temuai diwaktu-waktu yang tidak dapat kita pastikan,.

Guru Oh...Guru..

Rabu, 17 November 2010

Kalau Tikus Bisa Ngomong


Ditulis oleh Edi siswoyo
Diunggah oleh Edi siswoyo

Selamat malam ibu-ibu dan Bapak-bapak serta adiku-adiku, tante-tanteku sekalian,tante onah, tante mischa dan tante girang juga boleh, kalaouw tidak girang nanti istilah itu bakal berganti tante murung,"tapi ya emang dari rumah itu murung...karena kurang perhatian..jadilah tante-tante murung ini keluar dan bergirang-girang ria..."

Yoweslah ko jadi nglantur...OK Yes...!!!! kali ini saya ingin coba menulis tentang saudara kita sesama makhluk Tuhan, yaitu seekor mamalia yang termasuk dalamsuku muridae, yang pasti ada disetiap belahan dunia, terutama yang punya nama latin Rattus norvegicus / tikus got.

Mereka punya banyak jenis ada mencit, tikus rumah (Rattus rattus), tikus got (Rattus norvegicus), tikus sawah (Rattus argentiventer), wirok (Bandicota sp.), sebagai perumpamaan mereka ada disetiap belahan dunia, begitu pula dinegeri kita ini, selain yang saya sebutin diatas ada satu lagi jenis tikus yang sangat populer, nanti saya kenalkan, saya lagi nunggu dia datang sebentar lagi.

Huuusss...sni saya bisikin nama latinya Rattus berdasicus / Tikus berdasi, bersh lho Bu tikus yang satu ini, cakep,ngganteng, rapi, dan ini salah satu jenis Tikus ternggragas sedunia yang saya pernah tahu.

Huuuusss..dia dateng ekornya diumpetin tuh ahihihiihihi...

Eeee....kus gimana kabarmu kus....?lho katanya kemarin aku denger kamu dijeblosin kepenjara bawah tanah paling bawah,?

Ciiittt...Ciiittt...ah itu kan bukan aku...itu Si Desperaux tilling yang bodoh lawong tikus kastil ko jatuh cinta sama puteri cantik Ciiittt...

Kus aku mau tanya maaf bukanya aku kurang yakin akan loyalitas kamu pada negeri ini, "kamu sebenarnya cinta ga si sama negeri ini?", maaf bukanya menyangsikan tapi, kamu kan bisa saja pindah ke negeri lain...dengan bebas kan sodara kamu itu ada dimana-mana?.

Dengan sombongnya si Tikus menjawab...ciiitt...ciitt...apa sampean masih menyangsikan keloyalitasan atouw kesetiaan saya?dari nenek moyang saya memang sudah diajarkan tentang loyalitas, dulu pas buyutnya saya punya buyut adiknya anaknya buyutnya buyut saya, ketika hampir dimakan singa karena mengganggu tidurnya, kemudian nenek moyang saya minta maaf tapi konsekuensinya dia mengabdi ke si singa sampai akhir hayatnya, nenek moyang saya rela ciitt...ciitt.

Tapi, kenapa sekarang khalayak bilang kamu itu nggragas banget...suka banget korupsi, apa bae diuntal?, dan kamu sering kena KPK?, dan bolak-balik keluar masuk bui?, nyampe susah banget dateng kalo lagi dilingkungan RT sedang ada kenduri atau kerja bakti?

ciiitt...ciitt...Hahahahaha...bogel...gel..bogel...itu bukan nggragas tapi doyan...mumpung masih ada kesempatan, dan bisa toh...?kalo gak gitu aku ga masuk tivi pemberitaan jadi sepi, televisi rattingnya turun gimana...nanti lama-lama nutup mereka?ciiitt...ciitt...

ciiitt...ciitt...Semuanya bisa diatur...kan walaupun dipenjara semua bisa diatur, aku tuh dipenjara 2,5 tahun dipenjara, tapi kau tinggal disitu cuma 8 hari doang...?ya masih bisa ngumpul sama keluarga, nonton, seneng-seneng dll...dll...semuanya bisa diatur, disetir, dengan fulus bin duit hahahaha...ciiitt...ciitt...

ciiitt...ciitt...eeehhh...tapi jangan bilang ke siapa-siapa yah...kalau saya bisa ngomong nanti bisa panjang urusanya,nanti gampanglah buat nyumpel mulutnya sampean nanti saya kirimin parcel ke rumah sampean,OK.

***
Menyoal masalah loyalitas tak ada ukuran atau takaran pas dalam hal itu,pasalnya masing-masing pribadi punya pandangan berbeda masalah loyalitas kepada negeri ini,apalagi kalau melihat kekecewaan publik pada kinerja sejumlah lembaga pemerintahan negeri ini, "yang salah melenggang,yang bener dikandang","Maling kapuk dipenjarakan, sedangkan yang jelas mafia bisa seenakeng wudhel pergi, jalan ke Bali", pisau-pisau hukum semakin tumpul untuk yang berduit, tapi untuk maling ayam pisau itu tajam sekali,.

Berkacalah...

Ooo....Bumi gonjang-ganjing...langit kelap-kelap katon,angkoro sumebar bubrah neng dunyo…gawe ancuring negoooorrrrooo…..tek tek tek tek....

Terima Kasih,Matur Suwun.

Selasa, 16 November 2010

Sebuah Sya La La Untukmu


Ditulis oleh Edi Siswoyo
Diunggah oleh Edi Siswoyo

Hampir usai sajaku kutulis untukmu
Sajak musik, sajak lagu, sajak asyik, sajak nafasku, dan sajak suka dukamu
Kusampaikan, kuberikan, kutitipkan by angin malamku dan malamu
Kuandaikan angin tak hilang,tak menghilang belum hilang…

Kelak kau akan terbangun dan melihat
Sajaku sampai padamu bak angin malam sepoi-sepoi sangat sepoi…
Mengusap-usap menghisap mengusap air matamu
Mengusap deritamu, mengusap apapun eh…ya dukamu

Saat itu kulagukan sajaku dibalik gunung
Sajaku dan do’aku menggunung-gunung, laguku hilang dibalik gunung
Rintih tangis, lagu nafasmu, nada deritamu sya la la…
Tangis sedih Na..na..na..na.., Pembicaraan yang pedih Sya la la..la…

Kata-kata bengis…Sya….la…la…dengar saja
Kata-kata terbata-bata mengata-ngata… dengar saja
Sya la la…dengar saja…dengar saja…
Cukup dengar sebagai suara saja…

Dengar saja sebagai kata tanpa nyata…

Rintih tangismu, lagu nafasmu, nada deritamu sya la la…
Na..na..na..na..Tangis sedihmu, Sya la la..la…Pembicaraan memedihkanmu
Kata-kata bengis…Sya….la…la…dengar saja
Kata-kata terbata-bata mengata-ngata dengar saja

Dengar saja sebagai kata tanpa makna…
Sebuah suatu makna yang tak nyata, tidak nyata lho eh…(ko hilang)
Tak ada benar-benar tak ada kata
Buang saja…hapus saja deritaaaaaa….

Buang saja….meskipun tak ada…
Meski tak ada lagi kata…huk..huk..huk…
Meski tak ada lagi kata…untuk nyampein rindu
Yang sangat rindu, paling rindu, teramat rindu

Tak bosan rindu…itu…itu rindu…
Aku rindu banget, amat rindu banget
Rindu adamu, rindu mengusap tangismu
Rindu anumu tersenyum untuku

Rindu senyummu vit...
Rindu malu-malumu vit...”
Rindu…begitu rindu dirimu
Menangis dan tertawa bersama disiniku dan disinimu

Rinduku, Sebuah Sya la la la Untukmu..



Kamis, 11 November 2010

The Word Of Wong Kenthir (Luar Sana Style) feat CINTA


Ditulis oleh Edi Siswoyo

Diunggah oleh Edi Siswoyo


Selamat untuk pengantin-pengantin yang tak berhenti,
Sampai malam melahap habis Ruhnya,gulita, gelap dan mengkhawatirkan,
Malam...malam...tak bosan-bosanya engkau menjaga marwahmu yang gulita
Meski jangkrik dan kroni-kroninya terus-terusan menyindir dengan lelaguan
"pengecut ko...pengecut...pengecut ko...pengecut..."
dan coro-coro serta Bapak belalang menampar dengan kasidahnya
"Lho...ko..Ngoyo...Lho...ko..Ngoyo..."


Malam...malam wong kenthir...
Kelaut saja yuuukkk....Berjanji didepanya...
Kita Ijab qobulkan Janji kesetiaan...
Penghulunya siapa...?Penghulunya angin laut,
Saksinya siapa...?Saksinya nyiur laut,
Maharnya sebutir pasir...kalo kurang, semua pasir yang menghambur dipinggir pantai akan aku jadikan maharnya
Walinya siapa...?ya Pak lautlah...

Walaupun dia sudah tua...
Mukanya penuh kutil...
dan sering ngambek-nagambek..ngambek terus...
karena kita isseeeeennngg...menggaruk-garuk isi perutnya
Kita kurang kerjaan...menggangu tidurnya...

Tapi laut tetaplah ayah kita...yang dulu memingit kita dari dukacita
Kita dibesarkanya dan menjadi anak-anak penghalau gelombang
Kita yang dulu terlahir purba, kini kita menjadi temanten dihadapanya
Di katakan Sah...dan dijawab Sah...dan kita akan menjaganya

Malam...malam wong kenthir...
Memperhatikan anak-anak iblis bermain kelereng dipuncak gunung
Tak berhenti-henti pamer...Matanya yang merah,gemuruh teriakanya yang keras
Tak pernah tidur...Dasar anak iblis...mencuri,membunuh, memperkosa, menipu,
Tinggal mimpi pun diambil tak disisakanya

Kala....Manusia terlelap...
Jiwa-jiwa yang begitu besar...pada sebotol kaca raga...
Hancuuurrrr....Guuuugguuuurrr....
Nyawa-nyawa penghuni raga...dipungut-pungut bagai panen nyawa berguguran
Ibliiiiiissss...Ibliiiiiissss...Ibliiiiiissss...

Inilah kata orang gila...
Wahai sahabatku dalam dalam tumpukan sampah dan 1 unit notebook
Walaupun aku don't understand aku selalu menunggu datangmu
Datangnya jiwamu keluar dari tumpukan sampah
Jiwa yang berkisah terlalu gemilang, membuat mataku berkaca-kaca,berkaca

Inilah kata orang gila...
Aku juga menyiapkan pesta pora, tarian, nyanyian dan beberapa puji-pujian yang kugubah hanya untukmu
Menyambut jiwamu yang gulita keluar dari kilauan cahaya LCD Screen notebookmu
Kata-katamu jadi sampah, setelah semua pesta pora berakhir, kau dan akupun akn berjalan keneraka bersama

Kini duuuaaaa....sahabatku yang sejati muksaaaaaaaaaaa lenyap dihisap bumi
Kini aku yakin, kesejatian, keabadian, hanya milik Sang Hyang Gusti Allah
Aku dihujaaaat...kau dicuri maut dari gandengan tanganku
Akuuuu....hadir sebagai sahabat akhlakmu, yang sendiri, gagap, dan menangisi jiwamu

Inilah kata wong kenthir...
Hanya wong kenthir....yang bisa menemukan syurga di setiap sudut kehidupan
Kalau dirasa-rasa, dirasa nikmat yang ada di coro dan ribs sama saja...
Anggur diselokan pun sama wanginya dengan whyne prancis...
Lho...Lho...Jangan muntah-muntah...muntahkan saja semua masalahmu didepan Tuhan seperti wong kenthir...
Yang setiap hari bertegur, berbicara, dan kadang mencium dan dicium Tuhan...

Lho...lho...Saya ini Pelawak, Penulis, Jenderal diktator, Pahlawan yang salah pakai daleman, yang didadanya ada huruf gede tersablon rapi simetris (S), Saya kan wong khentir, jangan bingung.
Lho...Lho...Jangan bingung namanya juga wong khentir, jadi bisa saja kadang jadi artis, politisi, sastrawan, karyawan biasa, copet,Siapa yang lagi gila...

Sini Kubisikan...Makanya jangan heran kalo sekali waktu anda melihat saya :

sedang berooooraaasiii...
sedang ndagel...
sedang memirit-mirit kumis...
sedang menolong orang melawan curut-curut...



Makanya jangan bingung kalo kadang anda melihat saya :

sedang bersajaak...
sedang berakting...
sedang memijit-mijit tombol-tombol komputer...
sedang menginterogasi koruptor...
sedang dikeroyok ramai - ramai dipasar pagi...
atau kadang maaf sedang masturbasi sebelum tidur...


Kalau saya sedang Haha...Hihi...ikut ya...?
Karena kesedihan saya hanya ada diatas ranjang sebuah altar tempatku melakukan ritual-ritual aneh
Tapi guneman, dan dagelan, selalu saya pentaskan tiap hari...agar anda bisa haha...hihi
Sekedar melupakan sesaat beban anda untuk membayar utang kontrakan anda, atau mengusir jauh-jauh teriakan "diiiiiiittt....kriiiidiiitt..."
Sekaranglah saatnya Haha...Hihi...ikut ya...?


Dan inilah airmatanya wong khentir...

"Turut berduka cita untuk sayur mayur&buah lokal...karena asem jawa pun made in negeri sebelah"
"Turut berduka cita untuk garam&terasi lokal...karena itu pun made in negeri sebelah"
"Turut berduka cita untuk yang cantik dan yang rupawan produk lokal...karena idolanya anak muda sekarang kbanyakan yang sipit-sipit gimana gitu, sama yang blonde-blonde gimana gitu..."

"Tidak ada adat menyentuh dan mencium...tapi lebih enak menyentuh dan mencium versi luar sana,menyentuhnya lebih mak heeeeemmmm....ciumanya lebih eeeeemmmmmuuuuaaacchhh..."
"Orang bijak dinegeri ini banyak benget...tapi otaknya dikendalikan dari luar sana"
"Orang luar biasa juga banyak lahir dinegeri ini...tapi otaknya dibeli oleh negeri luar sana"
"Species orang pinter tapi keblinger banyak dinegeri ini...tapi species orang pinter dan bener juga sangat tidak banyak"

"Selama....kita haaaaa...haaaaa....hiiiiiii....hiiiiiii...."dengan luarsanastyle, kita tanpa sadar sedang membuang suara gemrincing gelang kaki panri remo, warna-warni topeng cirebon, lemah gemulai tarian serimpi, kecak, jaipong, dan lirikan khas tarian pendhet, dan indahnya gubahan dan lelanggam macophat tak dapat lagi kita nikmati.

***
Sebelum kesedihan dan malam ini berkahir akan kusampaikan beberapa bait tentang sesuatu yang paling enak walaupun sering diulang-ulang, digalang-galang, menggalang-galang, melukis hati yang sempit menjadi galangan, lapangan yang luas, cukup untuk menampung kegilaan kita pada apa yang disebut, dan saya tulis sebagai CINTA :

"CINTA"

Hilang...tlah...hilang...
Satu dari mata...mata...saya yang bergerak kanan kiri...
Memanggil-manggil pada penyudahan rindu yang angkara
Walau tak disebutkan, tapi tolong sedikit, saja sedikit lagi bibirku menyentuh bibirmu

Kau...kau..adalah kata terakhir dari sajaku yang kutulis pada embun-embun yang menempel pada kaca yang hampir hilang dijilat lidah-lidah sang surya...yang sudah menarik-narik mimpi-mimpi yang diimpi-impikan, mecabutnya dari kotak sekotak,otaku...
Kita dibajak dan menjelang ajal dengan perasaan yang sama
Kau dan aku akan kembali menyatu dalam taman-taman yang hayat, yang cinta tak dipermalukan diatasnya

Namamu dan namaku terukir pada pualam abadi dan kau bukan lagi orang asing bagi jiwaku pun jiwamu
Kelaparan jiwa kita pada kasih, membawa kita menatap kubah kuil emas cinta kt yang mungil
Berjanjilah seperti malam yang senantiasa menjaga marwah gelapnya
Rantai-rantai yang menjerat kita terbuat dari nafas, sukar diputuskan
Setengahnya adalah nyawaku pun nyawamu sehela saja hilang,kitapun sama
Hanya detik-detik ketulusan saja yang akan mempertahan

Ataouw....Ataouuuuw....Ataouuuuw....
Yang kuat berkehendak,yang lebih dari yang kuat bertindak
Mencabut hasrat hidupku, menjemput dengan mautNya
Tugas kita memberikanya dengan lentur, tulus, ikhlas

Maafkan daku kawan jiwaku, yang membuatmu bosan menunggu
Maafkan, kenanglah jiwaku yang pernah menawan hidupmu
Maafkan, dulu kau bujuk kelopak mataku untuk berjaga, sekarang bujuklah sekali lagi untuk terlelap
Maafkan, citra ini mendahului mimpi,malam ini kau dan aku, kekasih dari 2 mata dan 2 tanah


Bunbung melambung tanpa sayap mengepak-ngepak
Kutinggalkan rumahmu, kupamit sebagai tamu
Saatnya kutemui perjamuan abadi, jamuan rindu dari kekasih yang abadi
Kawan,kekasihku,dan saudaraku, yang terhormat kenanglah kemalagan seperti madu manis, dan kenang pula kebahgiaan seperti racun hati, Pandanglah semuanya dari 2 sisi, pandanglah kau akan mengerti perbedaan, karena hidup diramu oleh berbagai macam hal, bukan satu bahan dominan.


Disadur Penuh dari Laman Otak yang terkontaminasi virus Gibranisme, Rendraisme, Sudjiwotedjoisme, Jancukisme

KALA ITU

Angin berdesir kala itu Aku tahu kau suka angin itu Semilir menerpa jilbab panjangmu itu Senyuman kecilmu tanda kau suka itu Aku ingin berta...