Minggu, 09 Januari 2011

Hujan Airmata : Betara Yanto dan Betari Yanti

Sudah sedari tadi Betara dan Betari

Saling senyum mringis sehari-hari

Parit-parit mengalir terisi

Betara dan Betari ada cinta di sina sini


Dari Mayapada, Asap cinta sundul kayangan

Dihirup Dewa-Dewi...Juwata dan Juwati

Dijalan, Ditoko, dan Dipasar cinta disebar-sebar

Cinta termahal pun ditawar-tawar


Dari sepatu hi-heels dan rambut palsu

Zaman edan ini berawal

Dari mobil mewah dan setangkai bunga

Tasawuf cinta berasal


Kini hilang asmara di Kota Pahlawan

Yanti...tak ada lagi disana

Dia bawa berlalu cintanya pergi

Kini Yanti ada disetiap hati di sudut kota Pahlawan


Menanti cintanya dengan sebatang rokok ditangan

Klepas-klepus Asapnya sundul sampai kayangan

Dalam bayangan dan serak suara hampir hilang

Abang...Abang...Ngamar yuk Bang...?


Idih...idih...angin shubuh sudah berarak

Idih...idih... Yanti belum beranjak

Idih...idih... tidak pulang malah menenggak Arak

Idih...idih...melepas wig, dan hi-heels lalu terbahak


Terima kasih...Yanti

Saatnya kau pulang walau tatu arang kranjang

Malam untuk Yanti tlah habis

Siang untuk Yanto sang kondektur bis


Betara Yanto dan Betari Yanti

Hidup di Lampu merah dan Jalan Surabaya

Betara Yanto dan Betari Yanti

Hidup disetiap hati dan jadi Jalan jiwa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KALA ITU

Angin berdesir kala itu Aku tahu kau suka angin itu Semilir menerpa jilbab panjangmu itu Senyuman kecilmu tanda kau suka itu Aku ingin berta...