Nyawa...Nyawa...Nyawa...
Nyawa lagi...Korban lagi...
Altar itu sudah bersimbah darah
Kau penggal-penggal sedikit senyuman kami
Tuan, yang berjas hitam
Sudah habis kau hancurkan tempurung otak kami
Kau keluarkan isi perut kami
Masa bodoh tangisan kami, kami mati muda...
Tuan, yang berkacamata Hitam
Turunlah dari Mercy-mu, itu mercy kami
Keluarlah dari istana-mu, itu istana kami
Cuiiihh...Najis...senyum dari kesenangan yang tuan beli, itupun duit kami
Haiii...tuan menengoklah kebelakang, ransel-mu terlupa
Ransel yang berisi anak-anak Kurang Gizi
Ransel yang berisi teriakan-teriakan Si Miskin
Terlupa...Terlupa tuan ada hak siapa 175Milyard yang tuan Timbun
Tercemar...memancar-mancar kesombonganmu
Wahai kalian badut-badut Negeri, malulah
Kau rajam, dan perkosa kami
Kau berpesta pora dibibir pantai kesabaran kami
Kelak kau akan lupa pula
Lupa memberikan anak-anakmu Surga diakhirat
Matilah...tuan dan keluarga tuan
Dengan kesombongan dan dibungkus harta hasil korupsimu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar