- Dialog Cinta Telur Busuk I
Edi Siswoyo :
Sungguh mulia dikau penembang
Tetap sungging senyum meski hatimu gamang
Hanya saja belum usai kau berdendang
Aku bunuh malaikat surga penggambang...
Kini yang kuuntai hanya bayang
Yang kusungging melati kenangan
Bahuku kosong tiadamu sandarmu sayang
Kau mati, kau pergi, madah melayang
In memmoriam dalam peti kenangan
Masih kutabur sekar
Wijaya Kusuma kutebar-tebar
Bunga kresna konon penghidup yang mati kusebar
Diatas pusaramu ku bersabar
Pada akhirnya yang pergi tetap pergi
Tak kan pernah kembali
Oi,meruap kabar gembira lagi
Di arshy lain kau hidup lagi dari mati
Disana kau gembira kembali menjadi pelangi
Kau dipujanya bak dewi
Tetaplah disana menjadi pelangi
Dan, kupun bahagia disini
Wijaya kusuma dari lembah mandalawangi
Kuuntai dalam do'a menghuni-huni
Umruna min ardhi rihlahi
Kuusir kau penuh senyum, pergi pergilah pelangi
Berlapis-lapis pembendaharaan warna
Kuijinkan kau toreh didasar kanvasku yang kosong
Seketika kau hitamkan kembali
Bagaimana bisa ku beri lagi ruang untuk kau lukiskan aksara cintamu
Biarkan sang pelukis sepi...
Kuijinkan kau toreh didasar kanvasku yang kosong
Seketika kau hitamkan kembali
Bagaimana bisa ku beri lagi ruang untuk kau lukiskan aksara cintamu
Biarkan sang pelukis sepi...
Moussycha :
Lebih dari pelangi mu
Meski dengan senyum, ku pergi
Perantara kasih mengikat silahturahmi
Kuharap terjaga tak lelap ditelan waktu
Senyummu seperti dulu kan membawa pelangi lain berkunjung dilangitmu dan tinggal diam disana...
Pelangi yang sebaik bagaimana kau torehkan warna dengan kuasmu
Karya Bersama Kompasianer :
- Mousycha
Tidak ada komentar:
Posting Komentar