"Ba'da isya di akhir tahun 2012 adalah titik balik kehidupanku, tersingkapnya tabir semesta rahasia, aku yang selama ini terkungkum dalam gelap maju selangkah berbekal kekuatan hati, keteguhan fikiran, aku mantapkan langkah, aku hijrah"
Selasa, 28 September 2010
PERPISAHAN
Perpisahan adalah pralambang kehidupan
Tuturan sunah qodho dan qodhar
Masa Perpisahan adalah penghargaan dari masa pertemuan
Tuntunan bahwa masa pertemuan yang tak berarti, jadi sangat berarti
Aku seperti berdiri di depan kaca jendela
Melaluinya aku melihat kebenaran yang indah
tetapi aku dibatasinya pula
Gelombang laut sama dengan gelombang perasaanku
Debur laut sama dengan gemuruh di dadaku
Desir angin laut tak beda dengan bisikan gundahku
Lengkaplah semua deritaku
Bak pusaka yang menghujam dan meniadakanku
Perpisahan memberikan keputus-asaan
Semuanya menjadi tanggungan tanpa kata dalam tangisan
Sedangkan ragaku terbawa arus samudra
Namun jiwaku tetap menyair dan berfatwa pada pantai hatinya
Sekarang kau dan aku benar-benar terpilah-pilah dan memisah-misah
Karena derita laut untukku dan dukalara pantai itu untukmu saja
Penderitaanku hanyut bersama gelombangnya
Dan kesepianmu menghambur bersama pasirnya
Aku serigala yang suaranya hilang digulung malam
Bak Debu liar yang mengharap kemuliaan
Malam didahan dan dedaunan, siang mengalun acak tak tentu arah
Segala ungkapan keputusasaan terucap
Saat angin perpisahan itu membadai diatas hati kita
Tapi sekarang saatnya bangun
Karena rasa cinta itupun pralambang dari diriku
Saatnya mengusap air mata
Karena kebesaranmu adalah landasan hatiku
Kita tak akan bisa menghalangi matahari yang sedang menyingsing sesuai kodrat-Nya
Apa yang kita satukan akan menyatu dan terpisah jua karena-Nya
Entah akan berbuah apa tapi, benih cinta yang kita tak akan tumbuh selainya
Walaupun mati kita menyatu dalam kesatuan lahan cinta yang sama
Aku pun akan hadir disitu
Karena kau dan aku adalah hasrat yang membara, mengembara dalam dalam kabut
Aku jadi kabut kaupun sama kita akan saling mencari dan lahir dalam mimpi baru
Karena sesungguhnya kita tidak jauh terpisah
Kau berada ditangan Tuhan yang sebelah kanan
dan aku berada ditangan-Nya yang sebelah kiri
Rembulan tak lebih bercahaya daripada kita saat pertemuan nanti
Wahai kau orang asing yang lewat didepan pintu hatiku
Kau dan aku adalah hakikat dan pralambang dariku
Kau yang menggetarkan bibir hayatku yang bisu
Hingga satu kata cinta itu hadir dalam kelu
Selanjutnya kita saling menyabda dalam segala beku
Saling hanyut bertahun-tahun
Mendenyutkan kenangan masa lalu dan mendambakan masa depan
Karena perpisahan telah membenamkan kita dalam ajal
Dan esok kita akan memburu kelahiran kita dalam pertemuan.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
KALA ITU
Angin berdesir kala itu Aku tahu kau suka angin itu Semilir menerpa jilbab panjangmu itu Senyuman kecilmu tanda kau suka itu Aku ingin berta...
-
Pertama kali saya ucapkan terima kasih pada orang yang pertama kali mengajaku sekedar mampir di desa yang saat itu saya masih sebut desa...
-
Entah ini entah itu aku tak tahu jitu, Itu suaramu atau pekik hatimu, Dimalam buta tanpa nama, Kasih dan kerinduanmu itu gaib, *** Aku...
-
Sinar atas permukaan hati Hu penghalau galau Lepaskan selimut Tanpa bulu, tanpa sayap, terbang *** Mata, rindumu lindap Penuhi sudut hatik...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar