Rabu, 18 Mei 2011

Sebuah Renungan : Dari dan Untuk Teman Hebatku

Teman hebatku merenunglah hingga titik nadir perenunganmu

Hingga berat rasa lelah dari perenunganmu

Hingga kau harus bangkit dari perenungan dan melakukan

Satu langkah kedepan, satu langkah menuju kemajuan

***

Teruslah kau melangkah sampai jengah

Hingga berat rasa lelah karena kegagalnmu

Hingga kau harus tersadar melangkah saja tak cukup

Kau pun berlari-lari kecil menuju kesuksesanmu

***

Engkau terus berlari kecil sampai kau berpeluh dan berkesah

Hingga berat rasa lelah sedangkan garis finish masih jauh disana belum terlihat

Akhirnya kau sadar bahwa kau harus berlari lebih kencang ketimbang temanmu

Kau tak menyerah kawan hebatku, kau pun harus bermarathon dengan keras

***

Ah.. teman hebatku itu pun masih kurang “Aku sudah sering gagal walaupun sudah berlari sepertimu”

Segala usaha sudah kau lakukan untuk mencapai kesuksesan

Sampai bekerja keras pun kau masih menemukan kegalalan

Apakah kau akan berputus asa teman hebatku?

***

Sadarlah teman hebatku, semuanya masih belum cukup

Fikirkan kembali caramu?

Apakah kau sudah menyertakan Tuhan dalam setiap usahamu dalam mencapai kesuksesan?

Apakah kau sudah menakar sampai dimana potensimu?

Apakah kau sudah mencatat kekuranganmu agar bisa menemukan kelebihanmu?

Apakah kau sudah siap menerima buah dari usaha dan kerja kerasmu?

***

Jika demikian kau manusia yang selalu ingin menang seperti teman hebatku yang lain

Jika demikian kau manusia yang selalu kurang seperti teman hebatku yang lain

Dari itu janganlah kau selalu menuntut kesuksesan dari apa yang kau lakukan

Tapi, lakukan lakukanlah terus, benahi caramu teman…

***

Janganlah kau berharap bisa mendapatkan keinginan yang tak mungkin kamu gapai

Tapi berilah penghargaan pada apa yang kamu lakukan sekarang

Berilah perhatian penuh pada apa yang kamu kerjakan sekarang

Hingga kau tak sadar sedang mempersiapkan dirimu untuk sesuatu yang besar

Masa depanmu (*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KALA ITU

Angin berdesir kala itu Aku tahu kau suka angin itu Semilir menerpa jilbab panjangmu itu Senyuman kecilmu tanda kau suka itu Aku ingin berta...