Minggu, 17 Oktober 2010

“Sajak Untuk Sebuah Nama”

Selamat malam bintang
Apakah kau marah padaku malam ini?
Hingga benderangmu tak menjumpaiku, malam ini
Dipantai, diberanda rumahku aku tak menemukanmu

Pada dirimu...bintang
Apa yang hendak kau pinta dariku
Kidung nan merdu atas namamu
Biarlah malam memberi gelap kelabu
Sedang kaulah benderangku

Pada dirimu...bintang
Apa yang hendak kau ceritakan padaku
Jika rindu mengharu biru itu hadir dariku untukmu
Biarlah aku yang bisu hilang dan beku
Sedang namamu menjamasi hatiku

Aku menattomu ditanganku
Agar aku tak memohon lagi untuk mengambil sedikit sinarmu
Aku cucukan penaku pada hatimu
Agar semua kata yang ku tertulis terilham darimu

Inilah ungkapan rasaku
Inilah permohonan bodohku
Inilah makna dari selaksah ketidakjelasan dari sudut hatiku
Inilah rasa yang langgeng hayat dalam jiwa tak terucap dari bibirku
Inilah tuturan dalam kesadaran dan keabadianku

Untuk sebuah nama, bintangku
Untuk sebuah nama,bintang…benderangku
Untuk lirih suaraku, jawablah pertanyaanku?
Untuk damai jiwaku, aku hanya memohon pada percayaku?

Jika jalan itu ada tunjukanlah padaku
Jika rasa itupun kau rasakan sambutlah aku
Jika tak ada waktu untuk menghiraukan cintaku
Setidaknya tahulah“Bahwa, aku..aku..cukup bahagia dengan senyumu”

Jika itupun tak cukup
Biarlah kematian yang akan menilai dan menakar semuanya
Karena benih dari lagu-lagu jiwaku takan pernah kau temukan dalam kehidupan
Semuanya tak ada nilai semasa hidup sebelum aku mati
Biarkanlah bibir kematian yang akan mengungkapkan semuanya

Demikian yang mampu kuturkan
Andai engkau ingin tahu kebenaran itu
Hanya dalam kalbuku saja semuanya tersimpan
Lebih dari yang mampu kutulis dalam kertas ini
Karena dalam palung hasrat terkandung lebih banyak definisi
Ketimbang yang tergenggam dalam tangan dan yang keluar dari kesepakatan lidah dan bibir ini

Ambilah semuanya jiwa dan hatiku
Ciumlah semuanya raga dan cintaku
Aku sungguh-sungguh tak bisa tidak mencintaimu
Aku tak sadar, aku hilang dalam senyummu

Tak lebih besar inginku Jika kau tak bisa menyambut esok bersamaku
Semoga setiap malam kan kutemukan wajahmu yang berbinar bintang
Sementara kau berprasangka ruang jiwaku gulita
Yang kau tak tahu sinarmu berpendar mengisi sudut-sudutnya
Dan diiakhir musim ini biarlah kuambil sedikit sinarmu,bintang

Untuk sebuah nama, bintang…
Aku masih berfikir dan terus berfikir
Tak akan pernah berhenti menyayangimu
Kau…kau…saja, bintang…benderangku

Untuk sebuah nama, bintang
Aku tak akan lelah mengatakan "aku sangat mencintaimu"
Selama waktu masih memberiku banyak kesempatan
Untuk sebuah nama, bintang

Aku akan terus mempersembahkan semua pengorbanan pada altar hatimu
Semoga tiupan angin-Nya akan membukakan pintu rahasia hatimu
Untuku...untuku...untuku...bintangku...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KALA ITU

Angin berdesir kala itu Aku tahu kau suka angin itu Semilir menerpa jilbab panjangmu itu Senyuman kecilmu tanda kau suka itu Aku ingin berta...