Rabu, 06 Oktober 2010

TOHIDIN TOIPAH - EPISODE 1 : Surat Cinta Tohidin Di Malam 17 - an




TOHIDIN TOIPAH
Episode 1 Surat Cinta Tohidin dimalam 17-an
Ditulis Oleh Edi Siswoyo
Diunggah Oleh Edi Siswoyo



Kepada Ytc (yang tercinta ya...bukan yang tercurut..)
Adinda Toipah
di Villa Kerinduan


Assalamualaikum, wr, wb.

Selamat malam, atau selamat pagi, atau selamat siang, maaf adinda toipah... mas idin bingung mau nulis "selamat malam" takut surat ini sampainya "pagi", mau nulis "selamat pagi" takut surat ini sampainya siang...bingung yach dik...hehehehe...kaya koruptor yang malam ini sedang kebingungan dan bertanya pada istrinya "mah...dana kesehatan untuk orang miskin mau dihe'eh berapa persen (%) yah...saking bingungnya akhirnya si miskin cuma dapat 0.000099999% (amplopnya tok ra ene isine...isine janjinya tok...)". Mungkin surat iki tekone rodho telat masalahnya pas kemarin aku titipin tariceng koncomu ngomongnya dia mau ke Bu bidan dulu mau konsultasi, ngecek dia masih perawan atau tidak (Maaf mas manggil si tarisol dengan tariceng soalnya mas geli namanya mirip cairan pembersih lantai, dan setelah mas cek'n'ricek ternyata si tarisol itu doyan nginceng makanya mas panggil "tariceng":tarisol tukang nginceng). Soalnya dia sudah tidak yakin lagi dengan keperawananya setelah kesrempet Mo.Ge (Motor Gede)Made in Jepun pas mau nonton layar tancep kemarin...kasihan ya dik...kasihan...kasihan...kasihan...

Dik toipah yang cantik itik-itik...maaf mas idin mungkin terlalu nekat dan terkesan tidak sopan karena menulis surat ini, tapi jare mbahku "kalau dulu para pejuang kemerdekaan tidak nekat berjuang melawan Londo karo jepang dengan bambu runcing, mungkin sampai sekarang kita masih dijajah oleh mereka", dan kalau kita terus-terus sopan dengan wong londo dan si sipit jepang mungkin saat ini mas dan semua orang indonesia masih bekerja jadi romusa atau pekerja rodi membuat bendungan air lendir si sipit jepang dan keringete si londo sungguh terlalu ya dik...bersyukurlah sampai pada malam 17 Agustus tahun ini kita sudah hidup bebas tanpa jajahan dan memperingati kemerdekaan fisik negara kita tercinta,SELAMAT HUT RI YANG KE berapa ya dik...mas lupa yang keberapa Pokoke MERDEKAAAAAAA....

Semuanya merdeka dik tapi bathin mas merasa belum merdeka, pasalnya semenjak bertemu dik toipah pas lagi nonton ndangdutan kemarin, senyum dik toipah seperti segerombolan serdadu londo yang terus membombardir fikiran mas..., pandangan mata di toipah malam itu kayak granat yang pemicunya sudah dilepas dan siap meledak luluh lantahkan hati mas..., sungguh pintar kau dik...mengocok-ngocok, mengacak-ngacak, mengicik-ngicik,anunya...ehhh..perasaanya mas idin..., mas sudah mengijak ranjau cinta yang dik toipah pasang...tiap mas memandang dik toipah mas tidak bisa beranjak, seandainya hati dan mata mas beranjak lungo mlayu pasti mas kan hancur berkeping-keping.

tolonglah dik mas seperti serdadu pejuang yang ketinggalan pasukan gerilyanya..mas kebingungan dik...montang-manting...clangak-clinguk.. ngalor ngidul... isine londo kabeh mas bener-bener dijajah oleh perasaan yang mas rasakan saat ini.

Setelah salam hangat yang mas titipkan sama tariceng tidak bertepuk sebelah tangan, dan mendapat balasan yang hangat pula dari dik toipah...mas berani angkat bendera putih tanda situasi sudah damai, mungkin ini baru awal ya dik... tapi mas seneng kelawan bahagia banget. Dari awal mas ketemu dik toipah mas merasakan sesuatu yang tidak biasa pada hati mas dan terasa mak...kleserrrr...kleserrrr...kleserrrr...pada bagian tubuh mas yang lain, semoga dik toipah juga merasakanya..kleserrrr...kleserrrrnya itu loh dik...? dan berawal semua itu mas yakin dan mantappppp...untuk mengatakan bahwa mas...mas...ehmmm...aaaa...mas...mas...sang...saaaannngg....sangat sayang dan mencintai dik toipah ..dengan sepenuh hati mas...dik toipah gelem ra pacaran ambe mas idin...?

Kini mas sudah tenang sudah mengungkapkan semuanya. Tadi pagi pas mas mau buang hajat di kali..tak sengaja lewat depan rumahmu...(halah..halah..koyo lagu tenda biru teh dessy ratnasary yah dik...) mas lihat dik toipah lagi nyiram bunga, wajah dik toipah tidak kalah indahnya dengan bunga-bunga didepan rumah dik toipah, mas sangat tersepona..eh..terpesona...melihat kecantikan dik toipah...mas jadi semakin mules waktu itu.

Kira-kira demikian saja ungkapan cinta dari mas idin...jika dik toipah merasakan mules yang sama...eh...maksudnya merasakan perasaan yang sama sudilah kiranya dik toipah membalas surat ini..?dititipin saja ya dik ke si tariceng sekalian tanyain kedia gimana hasil tesnya...masih perawan po ga? soale koncoku si poal bisa gagal ndeketin dia kalau dia sudah bocor...soalnya paling susah ditambal kalau yang itunya sudah bocor...kalau politikus memang otaknya pada bocor, tapi mereka punya bengkel las khusus untuk nge-las otak mereka..., mas idin berharap banget mendapatkan jawaban yang memuaskan, sudah 2 minggu ini mas nasi aking dan rasanya ra enak banget...koyo ambune awake si poal..., seandainya jawaban dik toipah memuaskan mungkin rasa nasi aking akan terasa seperti burger McDonald...kan katanya kalau sudah cinta tembelek pun rasa coklat...hehehehe...

Cukup sekian dan terima kasih, salam untuk adikmu jendol...kalau,angon wedus ya angon wedu tapi jangan kaya wedus sukanya srudak...sruduk...anunya mas pernah disruduk sama adikmu...sampai ketemu besok diwarung mbok darmi yah tempat kita biasa nunggu mobil ya dik toipah yang cantik... mas idin sayang banget ma dik toipah.

dari yang selalu mencintaimu,
TOHIDIN BENDOL KUSUMA WIDJAJA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KALA ITU

Angin berdesir kala itu Aku tahu kau suka angin itu Semilir menerpa jilbab panjangmu itu Senyuman kecilmu tanda kau suka itu Aku ingin berta...