Nafas-nafas cemara
Pernah kau hampir dibunuh
Beribu kecewa pun amarah
Tenggelam… ditimbun ingin
***
Maunya tak mati
Tak harus tapi tetap mati
Dikau datang dari tanah lapang…
Dikereta Parahyangan senja kau buang…
***
Airmata berulah
Mengubur mata berkaca
Merongrong tanpa perasaan
Ini tentang sedih mengertilah
***
Kotor ditembok hatimu lusuh
Masihkah kau sebut suci
Katakan alasan beribu
Berputar buntu kucaruk…
***
Terus musuhilah aku
Marahi aku… tusuk dengan serapahmu
Hingga akhir jaman sialan
Biar anak-anak kita cicipi getirnya pemusuhan dan perang
Agar kelak anak-anak kita tahu
Bahwa kemenangan adalah ratu air mata
Dan, kekalahan adalah raja darah
***
Nafas-nafas cemara
Nistakah Si Pemburu damai…?
****************************************************************
DESA RANGKAT menawarkan kesederhanaan cinta untuk anda, datang, bergabung dan berinteraksilah bersama kami (Klik logo kami)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar