Jumat, 15 April 2011

Nafas-nafas Cemara

Illustrasi/Google

Illustrasi/Google

Nafas-nafas cemara

Pernah kau hampir dibunuh

Beribu kecewa pun amarah

Tenggelam… ditimbun ingin

***

Maunya tak mati

Tak harus tapi tetap mati

Dikau datang dari tanah lapang…

Dikereta Parahyangan senja kau buang…

***

Airmata berulah

Mengubur mata berkaca

Merongrong tanpa perasaan

Ini tentang sedih mengertilah

***

Kotor ditembok hatimu lusuh

Masihkah kau sebut suci

Katakan alasan beribu

Berputar buntu kucaruk…

***

Terus musuhilah aku

Marahi aku… tusuk dengan serapahmu

Hingga akhir jaman sialan

Biar anak-anak kita cicipi getirnya pemusuhan dan perang

Agar kelak anak-anak kita tahu

Bahwa kemenangan adalah ratu air mata

Dan, kekalahan adalah raja darah

***

Nafas-nafas cemara

Nistakah Si Pemburu damai…?

****************************************************************

DESA RANGKAT menawarkan kesederhanaan cinta untuk anda, datang, bergabung dan berinteraksilah bersama kami (Klik logo kami)

DESA RANGKAT : Desa Para Pemburu kedamaian

DESA RANGKAT : Desa Para Pemburu kedamaian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KALA ITU

Angin berdesir kala itu Aku tahu kau suka angin itu Semilir menerpa jilbab panjangmu itu Senyuman kecilmu tanda kau suka itu Aku ingin berta...