Kamis, 17 Maret 2011

Suluk

Image Caption from rioseto

Biasanya kalo dalang beneran nembang suluk dengan instrumen dua gamelan alias tidak semua. Nah sekarang berhubung saya sendirian maka ijinkanlah saya mendalang suluk dengan iringan dua instrumen pula, satunya irama ceplak…ceplek tut huruf dan angka keyboard, yang kedua bunyi krayak..kruyuk… perutku.

“OOOOoooooooo……”

Wiwarane warono kang writ…

Kinawruhan wenanging tan samar…

Kasariro saharine…

Ooooo wruh rahayuneng luyut

Yitno nora kawruhan sing westhi

Marmo den anggayuh wahyu, hayuning kasidan

Yiwo katungkul Oooo ulah kamuyaning gesang, miyang urip kinureban…

Tafsir :

Terbukakanya mihrab semesta yang penuh rahasia, Biaralah dalam benderang tak lagi samar-samar, tabir yang menutup arah kita menuju jalan pencarian kebenaran dan kesejatian hidup sebenarnya bisa terbuka tanpa perlu meditasi khusus, hidup sehari-harimu adalah angin yang akan menyingkap tabir itu, asalkan tidak setengah-setengah dalam penyerahan itu haruslah total, hidup keseharian yang tanpa meditasi akan membuat kau mengerti apa kesejatian hidup itu?

Makna hidup itu se-iya-nya gamblang dan jelas, tak gagap atu gelap, jika fikiran dan rekadaya indera tak menciptakan kefatamorganaan bagi dirimu sendiri, dengan penyerahan penuh dan ketotalan maka akan tergapailah satu persatu lentera petunjuk, petunjuk tentang hidup yang hakiki dalam kesejatian. Namun ingatlah…ingatlah inilah yang berbahaya, kadang kita terlupa, janganlah kita asyik menimbun sampai tertimbun gebyar gemebyar duniawi, yang tanpa sadar mengubur jiwamu.

Sekian, Selamat Melanjutkan Sisa-sisa waktu liburan…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KALA ITU

Angin berdesir kala itu Aku tahu kau suka angin itu Semilir menerpa jilbab panjangmu itu Senyuman kecilmu tanda kau suka itu Aku ingin berta...